Jakarta – Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan salah satu program strategi transformasi pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia, Selasa (5/4/2022).
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo, menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka merupakan sebuah opsi.
“Kurikulum Merdeka implementasinya tidak dipaksakan secara langsung. Hal ini merupakan bagian dari strategi implementasi kurikulum yang dilandasi dari kesadaran bahwa proses untuk mengubah proses pembelajaran di sekolah melalui adopsi kurikulum juga adalah proses belajar,” tuturnya dalam program Sapa GTK Episode 2, pada pekan lalu.
Anindito menganalogikan, perubahan dalam proses pembelajaran ibarat anak yang belajar berenang. Ada tahapan yang perlu dilalui. “Belajar berenang tidak mungkin diceburkan ke laut bebas. Sama juga dengan guru, kepala sekolah, pengawas, bahwa proses untuk mentransformasi pembelajaran ada tahapannya,” lanjut dia.