Hikmah  

Makna Kemenangan Bulan Ramadhan bagi Umat Islam

Redaksi
ucapan "Marhaban Ya Ramadan
Ilustrasi ucapan "Marhaban Ya Ramadan" (Sumber: Helo, 2022).

Keempat, dosa-dosa akan diampuni. Sesuai dengan makna Ramadan (panas/terik/membakar), maka hakikatnya puasa Ramadhan akan memberikan hikmah dibakarnya atau dihanguskannya dosa-dosa orang yang berpuasa.

Janji Rasul s.a.w., dalam beberapa haditsnya disebutkan bahwa “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan Iman dan mengharap ridha Allah, maka ia akan diampuni segala dosa-dosanya yang telah lewat.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Dalam hadis lain yang serupa bentuk amalnya itu adalah melaksanakan qiyamu ramadhan (shalat tarawih), dan lain-lain.

Kelima, doa-doa orang yang puasa akan dikabulkan. Dalam sebuah haditsyang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Sahabat Abu Hurairah r.a., Rasul s.a.w., pernah menyatakan bahwa ada tiga golongan orang yang doanya mustajab, yaitu: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai berbuka, dan doanya orang yang dianiaya.

Keenam, adanya bonus Lailatul Qadr. Ibn Katsir berpendapat bahwa keutamaan Lailatul Qadr kalau dikonversikan ke dalam usia manusia sama dengan 83 tahun 3 bulan.

Artinya, jika seseorang bisa beramal tepat pada malam tersebut, maka ia seolah telah beramal seukuran dengan amalan seseorang selama 1.000 bulan.

Ketujuh, mengejar level ketakwaan. Tujuan dari puasa hakikatnya adalah menggapai ketakwaan. Uniknya, ketika Allah S.W.T., menyatakan bahwa ketakwaan yang hendak dicapai oleh orang beriman dalam Al-Qur’an (Q.S. Al-Baqarah: 183) bermakna kontinuitas beramal.

Pada akhirnya Allah S.W.T., menjanjikan surga, keridhaan, kemuliaan hanya bagi orang-orang yang bertakwa.