Pandangan Horkheimer tentang postmodernisme juga menjadi topik yang menarik. Postmodernisme adalah gerakan intelektual yang menantang keyakinan tradisional tentang kebenaran, realitas, dan otoritas. Horkheimer tidak sepenuhnya menerima postmodernisme, namun, dia memahami bahwa dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, konsep-konsep tradisional tentang kebenaran dan realitas menjadi semakin kabur.
Bagi Horkheimer, postmodernisme dapat dilihat sebagai reaksi terhadap modernitas, yang dicirikan oleh keyakinan pada progres, rasionalitas, dan pembangunan sosial. Dia menyadari bahwa modernitas telah membawa dampak yang kompleks, termasuk alienasi sosial, dehumanisasi, dan penghancuran lingkungan. Oleh karena itu, Horkheimer tidak menolak postmodernisme sepenuhnya, tetapi lebih melihatnya sebagai dorongan untuk mempertanyakan narasi-narasi dominan yang diberlakukan oleh modernitas.
Namun demikian, Horkheimer juga mengkritik postmodernisme karena kecenderungannya untuk menolak segala bentuk kebenaran objektif dan meragukan keseluruhan gagasan tentang kemajuan sosial. Baginya, penolakan terhadap kebenaran objektif dapat menyebabkan relativisme moral yang berbahaya dan menghambat upaya untuk mencapai perubahan sosial yang positif.
Pemikiran Horkheimer tentang postmodernisme menunjukkan kerumitan pandangannya terhadap dunia kontemporer. Dia tidak melihatnya dalam kategori hitam dan putih, tetapi sebagai spektrum yang luas dari nuansa dan kompleksitas. Horkheimer memahami bahwa perubahan sosial yang diperlukan untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial tidak akan terjadi tanpa pemahaman yang mendalam tentang struktur kekuasaan dan ideologi yang melingkupi masyarakat.