“NU mengajak kita semua untuk menghormati ulama’, habaib, serta berpondasikan ‘al muhafadza ala al qodimi al ashlah, wal akhdzu bil al jadidi al ashlah’ disatukan dengan semangat keindonesiaan, kebersamaan dalam beragama,” tandasnya.
Dia menyampaikan, pihaknya bersyukur NU telah memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan dan tegaknya NKRI.
Menebarkan nilai cinta dan kasih sayang dalam bingkai perbedaan itu menjadikan bangsa Indonesia memiliki kesadaran yang komplek, dan padu untuk senantiasa berkontribusi kepada bangsa dan negara.
“Mudah-mudahan NU terus membimbing ummat, mengajak ummat berbuat baik, shaleh, serta menyatukan hati dan pikiran mencintai Sayyidina Muhammad s.a.w.,, mengajarkan dan mengamalkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, serta mendorong kita semua sebagai warga Indonesia mencintai Indonesia, Islam, dan mencintai kemanusiaan,” ungkapnya.
Dewan a’wan PWNU Jawa Timur ini melanjutkan, NU yang menebar ajaran rahmatan lil alamin merupakan komitmen para ulama dengan prinsip mencintai negara bagian dari iman.
“Karena itulan, kebanggaan dan terima kasih setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para alim dan para ulama, PBNU, PWNU, PCNU, dan segenap nahdliyin, nahdliyat mudah mudahan kita mau berkontribusi kepada bangsa, negara, agama, dan kemanusiaan,” pungkasnya.
