Namun bukannya mendapat kejelasan, keduanya justru mengaku mendapat perlakuan yang tidak kooperatif dari pihak JNE.
Rokiyah menyebut pihak JNE menolak memberikan akses rekaman CCTV, bahkan menolak ketika ia ingin merekam proses mediasi.
“Kami minta rekaman CCTV saja tidak diperbolehkan. Saat ingin merekam proses mediasi dengan pihak CV dan manajemen JNE juga tidak diizinkan,” ujar Rokiyah dengan nada kesal.
Menurutnya, sikap tersebut semakin menimbulkan tanda tanya besar terkait kemungkinan adanya oknum nakal yang bermain dalam proses pengiriman.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak JNE Tandes belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi dari media masih dilakukan untuk memperoleh penjelasan lebih lengkap.
