Dirinya mengaku saat ini sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Tanjung terkait menjadi desa tersebut sebagai sentra produksi dan pengolahan rajungan pada tahun depan.
“Kemaren kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Desa Tanjung sebagai sentra rajungan. Nantinya ada dua kelompok nelayan Desa Tanjung yang kita bina untuk menjalankan program tersebut,” paparnya.
Ditanya alasan memilih Desa Tanjung yang terletak di wilayah daratan, Edie mengaku sebagai uji coba awal dalam mengembangkan potensi laut Sumenep yang berupa rajungan.
Bahkan pihaknya mengaku potensi rajungan di wilayah kepulauan sangat menggiurkan, tetapi karena karena terkendala jarak dan akses. Desa Tanjung dipilih agar ketika program itu berjalan lebih efesiensi dan mudah Dinas Perikanan melakukan kontrol serta pengawasan.
“Jadi setelah di daratan ini sukses, maka akan dilakukan pengembangan di kepulauan. Kalau dari jenis ikannya malah lebih banyak di kepulauan, termasuk rajungan,” paparnya.
Harapannya, program baru tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Yang nantinya Sumenep memiliki tagline “Sumenep penghasilan rajungan”.
“Selain program itu yang akan dilakukan oleh pemerintah. Juga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dengan peningkatan ekonomi mereka,” pungkasnya.
