Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur malalui Dinas Perikanan rencanakan Sumenep sebagai sentra penghasil dan produksi rajungan pada tahun 2022 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perikanan Tangkap, Edie Ferrydianto mengatakan akan membentuk sentra ataupun kawasan rajungan di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi.
“Kedepannya, pruduk rajungan ini bisa menjadi ikon kota Sumenep, jadi wisatawan yang datang ke Sumenep bisa bawa oleh-oleh dari rajungan,” kata Edie pada jurnalis maduraprs.com, Rabu (22/12/21).
Menurutnya, Desa Tanjung dipilih sebagai kawasan sentra rajungan karena di desa tersebut terdapat wisata pantai Ekasogi yang terletak di pesisir Desa tersebut.
Hal tersebut berdasarkan anjuran dari Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Sumenep yang memiliki konsep Desa penghasil rajungan yang terkoneksi dengan wisata. Dengan harapan pruduk rajungan bisa dipasarkan di pantai wisata.
“Potensi rajungan di Sumenep banyak, tidak hanya di Desa Saronggi. Tetapi karena Saronggi punya pantai Ekasogi, makanya kita pilih desa itu. Ini berdasarkan anjuran Bapak Bupati,” ungkapnya.
Kedepannya, lanjut Edie rajungan juga tidak hanya sebagai pamasok mentah ke pabrik tapi akan ada diolah dari masyarakat setempat berupa produk makanan seperti bakso dan lainnya.
“Kita akan memajukan Desa Tanjung sebagai pusat rajungan hingga pengolahan dan pemasok ke rumah makan. Sehingga nanti Sumenep dikenal sebagai Kebutuhan yang memiliki khas rajungan,” harapannya.
Dirinya mengaku saat ini sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Tanjung terkait menjadi desa tersebut sebagai sentra produksi dan pengolahan rajungan pada tahun depan.
“Kemaren kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Desa Tanjung sebagai sentra rajungan. Nantinya ada dua kelompok nelayan Desa Tanjung yang kita bina untuk menjalankan program tersebut,” paparnya.
Ditanya alasan memilih Desa Tanjung yang terletak di wilayah daratan, Edie mengaku sebagai uji coba awal dalam mengembangkan potensi laut Sumenep yang berupa rajungan.
Bahkan pihaknya mengaku potensi rajungan di wilayah kepulauan sangat menggiurkan, tetapi karena karena terkendala jarak dan akses. Desa Tanjung dipilih agar ketika program itu berjalan lebih efesiensi dan mudah Dinas Perikanan melakukan kontrol serta pengawasan.
“Jadi setelah di daratan ini sukses, maka akan dilakukan pengembangan di kepulauan. Kalau dari jenis ikannya malah lebih banyak di kepulauan, termasuk rajungan,” paparnya.
Harapannya, program baru tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Yang nantinya Sumenep memiliki tagline “Sumenep penghasilan rajungan”.
“Selain program itu yang akan dilakukan oleh pemerintah. Juga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dengan peningkatan ekonomi mereka,” pungkasnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.