Peta Psikologi Politik Capres-Cawapres Pilpres 2024

Foto tangkapan layar Bossman Mardigu saat diwawancarai oleh Abraham Samad di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up dengan tema “Bocoran Intelijen: Konspirasi 3 Negara Asing Mengatur Pilpres 2024”, Minggu (26/11/2023).
Foto tangkapan layar Bossman Mardigu saat diwawancarai oleh Abraham Samad di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up dengan tema “Bocoran Intelijen: Konspirasi 3 Negara Asing Mengatur Pilpres 2024”, Minggu (26/11/2023) (Sumber: Kanal YouTube Abraham Samad Speak Up, 2023).

Bangkalan – Elektabilitas Capres-Cawapres (Calon Presiden-Calon Wakil Presiden) dalam Pilpres tahun 2024 semakin kompetitif. Kontestasi atau kompetisi politik ini tak luput dari pengamatan dan penelitian lembaga survei elektablitas, Sabtu (2/12/2023).

Tak mau ketinggalan para ahli dan pengamat sosial-politik, ekonomi, dan budaya juga memberikan pengamatan dari perspektif keilmuannya. Mardigu Wowiek Prasanto, salah satunya, menjelaskan peta psikologi politik Paslon (Pasangan Calon) Capres-Cawapres Pilpres 2024.

Bossman Mardigu, panggilan selebritas ini di jagat media online, menjelaskan peta psikologis ketiga Capres-Cawapres di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up dengan tema “Bocoran Intelijen: Konspirasi 3 Negara Asing Mengatur Pilpres 2024”, Minggu (26/11/2023).

Dalam cuplikan wawancaranya dengan Abraham Samad, Bossman Mardigu pengusaha dan selebritas internet Indonesia ini menjelaskan posisi psikologis ketiga Paslon Pilpres 2024 tersebut dalam perspektif psikologi ferensik.

Paslon Nomor 1 (Anis-Muhaimin) menurut pandangan publik (common sense) secara psikologis ada kegelisahan dan kekecewaan. Paslon ini didukung oleh kelompok agamis, sehingga untuk menang perlu pelebaran dukungan dari kelompok nasionalis.

Paslon Nomor 2 (Prabowo-Gibran) dalam pandangan publik secara psikologis ada amarah dan ketakutan, ada insert security-nya dan tak boleh kalah dalam Pilpres 2024. Paslon ini klaimnya didukung oleh kelompok nasionalis (kelompok pendukung Jokowi, red.) yang menang dua kali Pilpres. Karena alasan psikologis ini, Mardigu tak berselera dengan Paslon ini.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca