Alasannya karena pemerintah mulai mempersiapkan konsolidasi fiskal untuk memasuki defisit anggaran kembali normal di bawah 3 persen dalam APBN 2023.
Anies, panggilan akrab Anies Byarwati, menambahkan ruang fiskal semakin tertekan akibat dari beban bunga utang yang dikeluarkan semakin besar.
Selain itu, masih menurut Anies kondisi ini diperparah lagi dengan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 serta pemerintah tidak fokus mengawal perekonomian nasional dan lebih memprioritaskan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN).
Beban bunga utang ini yang makin besar membuat ruang fiskal praktis semakin mengecil. Kondisi ini semakin diperparah karena ketidakpastian global dan domestik akibat serangan Virus COVID-19 varian Omicron.
Jelas, tambah Anies, tantangan di tahun 2022 semakin berat. Untuk itu, pemerintah fokus saja mengawal perekonomian nasional daripada membangun Ibu Kota Negara, yang tidak mendesak.