Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022, Beda antara Kemenkeu dan PKS

Ilustrasi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 antara Kemenkeu dan PKS (Sumber: Modifikasi Dok. Kontan, 2021).

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 kuat dan akan terus berlanjut ke tahun 2023, Senin (14/2/2022).

Hal ini tampak pada Laporan World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (IMF) edisi Januari 2022. Menurut data IMF ini pertumbuhan Indonesia sebesar 5,9 persen di tahun 2021.

Itu bukti, tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu bahwa penanganan pandemi berbuah signifikan pada relatif cepatnya pemulihan ekonomi Indonesia, Rabu (26/1/2022).

Kebijakan penanganan pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang efektif di 2021 dan diperkuat dengan fokus penciptaan tenaga kerja selain kesehatan dan perlindungan masyarakat di 2022 tentunya menjadi faktor penting.

“Kita perlu menjaga momentum pemulihan ke depan dengan tetap waspada terhadap berbagai risiko,” kata Kacaribu.

Beda dengan BKF Kemenkeu, Anies Byarwati Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebaliknya memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun 2022 semakin berat, Sabtu (12/2/2022).

Alasannya karena pemerintah mulai mempersiapkan konsolidasi fiskal untuk memasuki defisit anggaran kembali normal di bawah 3 persen dalam APBN 2023.

Anies, panggilan akrab Anies Byarwati, menambahkan ruang fiskal semakin tertekan akibat dari beban bunga utang yang dikeluarkan semakin besar.

Selain itu, masih menurut Anies kondisi ini diperparah lagi dengan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 serta pemerintah tidak fokus mengawal perekonomian nasional dan lebih memprioritaskan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN).

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca