Puisi  

Puisi-Puisi Sudi Purnama

Ilustrasi

1. BRUMBUNG I

 

Semoga kau mengalir memenuhi cekungan sumur

Kambangkan daun-daun kering pohon hujan

Serupa harapan anak-anak gembala

Mengulur tali zaman di sawah dan rimbunnya pertanyaan

Yang khusuk dan menusuk di Kerbuyận

Kemana akan mengalir?

 

Timba telah diulurkan dengan tali senar

Mengangkit tempias batu cadas

Bekas sungai dari kisah nenek moyang

Yang ditanggul dan ditimbun peradaban

Hingga jadilah mata air

Lengkung mata kemarau yang bernas

 

Aku merasakan dinginnya menunggu sumur

Di bawah rukun bambu, malam lebur

Dinginnya serupa diamnya kekasih yang dicumbu

Mengutuk bunyi angin dari baling-baling

Yang dimiringkan sepi dan sembunyi

Getaskan doa-doa anak cucu sendiri

 

Dari bukit Ra’as tak luput kuasah lidah celurit

Yang melingkari leher sapi di kandang

Sebab suara anak-anak mengaji tak lagi nyaring

Berganti dering jemari di pagi hari

Kukepal tangkai ilalang yang menguning

Pada senja yang tak lagi mampu menyanding

 

Bangkalan, 2023

Brumbung, nama sumur di dusun Kerbuyận

 

2. BRUMBUNG II

 

Apa yang hendak aku ceritakan dari sumur

Jika matamu kelak menangkap gerik kepayahan

Dindingnya serupa pembatas tawar dan payau

Aku berdoa supaya hujan lekas mengikis kemarau

Agar setiap jalan-jalan berlumpur

Agar basah atap rumah juga mata kemanusiaan

 

Aku hendak menguras sumur

Tak kubiarkan lumpur dan dedak menyumbat kesiur

Nafas yang telah menjadi azimat dari buhul

Kemiskinan akal yang ingin ditolak

Yang ingin mengerak di halaman

Menutup perigi dan suburnya sawah-sawah

 

Pergilah ke luar pagar rumah

Bertasbihlah dengan menyebut nama nabi

Seluruh yang kau bawa akan menjadi tanda

Cermin dari bahasa dan benda-benda juga cerita

Maka setiap kau mendengar yang telah lampau

Kembalilah pada sumur yang telah kau timba

 

Bangkalan, 2023

 

3. BRUMBUNG III

 

Sumur itu bernama Brumbung

Lumbung air kampung tahun ke tahun

Airnya tak habis disesap sapi-sapi

Dikepul asap dapur berperiuk ibu

Dibilas menalkin tanah dan jasad laki-laki

Layar api moyang yang menyumsum mendarah

 

Minumlah air sumur yang menyembuhkan rasa haus

Agar hidup seluruh urat, akar sangkal yang getas

Agar hidup bunyi lesung dalam bau sekam

Kerutuk jagung, kelisik gabah, dan derit kasur

Bergemalah cemplung kebaikan dalam gentong

Suguhan dalam kendil pada tamu-tamu di langgậr

 

Bangkalan, 2023

 

4. BHERNGI’

 

Sumber air sumur itu telah mati

Di pinggirnya, gubuk berdiri sepi

Di pinggirnya tertanam kepatuhan serunai

Bau adab yang tercium kuat

Galilah singkong di tegalan

Bersihkan dagingnya dari kebencian

Ciumlah tangan ibu

Lahap kata-kata bapak

 

Di atas tungku mengepul rebusan

Hidangan saat sore dengan sambal asin

Zodium pertumbuhan tulang

Untuk menggali sumur-sumur lain

 

Bangkalan, 2023

Bherghi’, nama sumur

 

5. NYIUR GẬDDING

 

Seperti kuningnya kulit nyiur gậdding

Ingin kupupuk rasa kesetiaan

Menahan kering kerongkongan

Menakwil mimpi sendiri

Menjumput ketakutan

Yang menyepat di mulut usia

 

Gerimis panas

Menampar ke pipi

Terlempar kewarasan di hati

Terdampar dalam tidur menceracau

Kacau pikiran dikacau sendirian

Lekas pulanglah jin pinggiran ke kampung halaman

 

Bangkalan, 2023

 

6. SEIKAT GELUNG RAMBUT IBU

 

Ia tak mewariskan apapun pada usia

Usia hanyalah angka-angka dalam musim

Tak dihitung apa yang ditanam di ladang

Hanya seikat gelung rambut diharap memanjang

Melingkar di leher busuk zaman

Seperti doa-doa yang dipintal

Menutup tubuh anak cucu sayang

 

Bangkalan, 2023

 

TENTANG PENULIS

Sudi Purnama, lahir di desa kecil bernama Desa Tramok, Kokop, Bangkalan, Madura. Guru di salah satu sekolah swasta di Bangkalan. Beberapa karya puisinya dimuat di media massa online dan buku antologi puisi berjudul Baong; Si Buku Harian (2016). Selain puisi dia juga menulis buku self improvement Saat Kau Bercerita Tentang Cinta di atas Jam Dua Belas Malam (2023). Bisa disapa di Instagram @sudi_purnama.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca