“Kegiatan ini juga memiliki tujuan mengedukasi antara literasi dan inklusi di tingkat survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seimbang yang wajib dipahami para nasabah,” katanya menegaskan.
BPRS Bhakti Sumekar, lanjut pria yang akrab disapa Fajar, kini sudah bekerjasama dengan seluruh Puskesmas yang ada di Sumenep untuk penyaluran Jasa Pelayanan (Jaspel) pada tenaga kesehatan.
“Baik itu di kantor pusat dan kantor cabang kita sudah kerjasama. Karena kita (BPRS Bhakti Sumekar, red) punya jaringan kantor hampir di seluruh Kantor Puskesmas baik di daratan dan kepulauan,” imbuhnya.
“Bahasa gampangnya literasi itu kan pemahaman kalau inklusi itu penggunaan. Jadi memang tingkat penggunaannya lebih tinggi dari pada pemahamannya. Harapannya adalah harus berimbang. Kenapa? karena penggunaan lembaga keuangan itu betul-betul dipahami,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan, jika instrumen jasa keuangan ini tidak hanya sekedar dipakai, alias harus selektif saat dipilih. Sehingga, melalui Talkshow Sosialisasi Literasi Keuangan tersebut BPRS Bhakti Sumekar hadir sebagai solusi cerdas yang dapat mengedukasi masyarakat.
“Harapan kami agar masyarakat di dataran maupun kepulauan di Sumenep dapat betul-betul mengelola keuangan itu dengan cerdas,” pungkasnya.
