Belanja Bagi Hasil baru mencapai Rp158,97 miliar atau 3,79% dari target Rp4.196,56 miliar. Belanja Bantuan Keuangan, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, dan Belanja Tidak Terduga mencatat serapan rendah dengan realisasi di bawah 10%.
Pada pos Pembiayaan Daerah, Penerimaan Pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) mencapai Rp432,30 miliar. Namun, Pengeluaran Pembiayaan berupa Penyertaan Modal Daerah baru terealisasi Rp0,46 miliar atau 3,76% dari target Rp70,00 miliar.
Rendahnya realisasi APBD Jawa Tengah ini menunjukkan tantangan dalam percepatan belanja dan optimalisasi pendapatan daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu meningkatkan efektivitas pengelolaan APBD agar capaian di kuartal berikutnya lebih optimal.