Sampang – Realisasi APBD Sampang 2025 pada akhir kuartal pertama (28 Maret 2025), menurut data DJPK Kemenkeu, menunjukkan angka yang masih jauh dari target yang ditetapkan. Dari total pendapatan daerah sebesar Rp2.085,97 miliar, realisasinya baru mencapai Rp150,98 miliar atau hanya 7,24%.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga masih rendah dengan realisasi Rp21,48 miliar dari target Rp420,25 miliar, atau sekitar 5,11%. Pajak daerah menjadi penyumbang terbesar dalam PAD dengan realisasi Rp9,65 miliar atau 14,53% dari target Rp66,42 miliar.
Retribusi daerah masih tertinggal dengan realisasi hanya Rp11,25 miliar dari target Rp340,30 miliar, atau sekitar 3,31%. Sementara itu, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tidak mencatatkan realisasi sama sekali.
Pendapatan transfer dari pemerintah pusat menjadi penyumbang utama dengan realisasi Rp129,50 miliar dari target Rp1.576,44 miliar, atau 8,21%. Namun, pendapatan transfer antar daerah masih nihil dengan target Rp89,28 miliar yang belum terealisasi.
Belanja daerah mengalami realisasi yang lebih rendah dibandingkan pendapatan, yakni hanya Rp116,75 miliar dari total pagu Rp2.127,19 miliar atau sekitar 5,49%. Belanja pegawai menjadi sektor dengan realisasi tertinggi, mencapai Rp79,30 miliar atau 9,25%.
Belanja barang dan jasa baru terserap Rp27,00 miliar dari total Rp619,37 miliar, atau 4,36%. Sementara itu, belanja modal yang berfungsi sebagai investasi pembangunan baru mencapai Rp0,46 miliar atau hanya 0,23%.
Belanja hibah menunjukkan realisasi yang cukup baik dengan Rp9,90 miliar dari target Rp124,57 miliar, atau 7,94%. Namun, belanja bantuan keuangan hanya terserap Rp0,09 miliar dari Rp306,06 miliar, atau 0,03%.
