“Kalau bisa sih dibuka setiap weekend, karena kan bisa buat refreshing, atau bisa juga dijadikan tempat untuk berburu takjil. Jadi kalau ke Surabaya nggak perlu bingung lagi cari tempat berburu takjil, apalagi ada banyak spot-spot fotonya,” kata Twenty.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, setelah dinyatakan status PPKM Surabaya menjadi level 1, semua taman dibuka begitu dengan CFD yang berlangsung pada Minggu (10/4/2022).
“Sesuai arahan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), CFD di digelar sore hari. Selain untuk memperbaiki kualitas udara Kota Surabaya, juga untuk ngabuburit dan membangkitkan ekonomi kerakyatan, salah satunya UMKM,” kata Hebi.
Hebi menambahkan, setelah Ramadan kemungkinan konsep CFD akan dibuka kembali pada pagi hari seperti sebelum ada pandemi Covid-19.
Begitu dengan taman-taman yang sebelumnya ditutup juga dibuka kembali untuk pengunjung.
Di lokasi berbeda, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, digelarnya kembali CFD ini memberikan kesempatan ruang bagi UMKM. Di CFD bukan hanya ada UMKM Pasar Ramadan akan tetapi juga ada UMKM Tunjungan Romansa.
“Seperti yang ada saat ini, jadi UMKM-nya nyambung, ada Tunjungan Romansa kemudian ke Jalan Genteng untuk street foodnya,” kata Wiwiek.
Selain di CFD Jalan Tunjungan dan Jalan Raya Darmo, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menyediakan tempat untuk Pasar Ramadan UMKM di Jembatan Suroboyo. Akan tetapi, jadwal buka antara CFD dan Pasar Ramadan Jembatan Suroboyo berbeda.
“Kalau di Jembatan Suroboyo itu lebih ke hari Sabtu dan Minggu sedangkan CFD ini kan hanya Minggu,” sebutnya.
Potensial wisata di CFD terutama Tunjungan Romansa sangat besar, terlebih di sepanjang Jalan Genteng juga ada berbagai jenis pusat oleh-oleh.
Artinya, dengan ditambah aktivitas street food yang dijajakan oleh UMKM Kota Surabaya, secara tidak langsung dapat menarik wisatawan dan mendongkrak ekonomi kerakyatan.
“Jadi, orang ke sini (Tunjungan) selain membeli oleh-oleh juga bisa menikmati produk-produk dari UMKM. Jadi nanti kita evaluasi lagi setelah CFD ini,” pungkasnya.
