Fajar menambahkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan produk dan layanan keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus membantu meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda.
“Yang jelas, BPRS Bhakti Sumekar sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berusaha menjadi salah satu penggerak perekonomian daerah, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif masyarakat, tapi juga kebutuhan investasi dan kebutuhan produktif lainnya,” tandasnya.
Terpisah, Achmad Fauzi Wongsojudo selaku Bupati Sumenep mengatakan bahwa para pelajar memang perlu diedukasi tentang literasi keuangan, harapannya supaya mereka bijak dalam mengelola keuangannya sehingga tidak hanya berpola hidup konsumtif semata, namun juga memikirkan kehidupan masa depan lebih baik, di antaranya gemar menabung mulai sejak dini.
“Era digital saat ini, manakala pelajar tidak memiliki kemampuan mengelola keuangan secara cerdas dan bijak tentu saja mudah terjerumus pada konsumerisme, jadi budaya menabung perlu terus didorong agar tidak menjadi generasi yang konsumtif,” terang Bupati.
Bupati Fauzi menambahkan, pemerintah daerah mendukung program kreatif dan inovatif yang dilakukan BPRS Bhakti Sumekar, supaya keberadaannya sebagai salah satu BUMD berperan aktif dalam mengerahkan perekonomian daerah. “Karena itulah, program berani simpel menjadi salah satu cara untuk membangun kebiasaan menabung dan investasi di kalangan pelajar di Kabupaten Sumenep,” tukasnya.