Sidoarjo – Polemik terkait rencana pembangunan kembali musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mendapat tanggapan tegas dari Ikatan Santri Alumni Al Khoziny (IS-ALUNY).
Ketua IS Aluny, KH M. Zainal Abidin, memastikan bahwa pihak pesantren tidak pernah mengajukan proposal pembangunan maupun bantuan dana kepada pemerintah.
“Pihak Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran tidak pernah membuat proposal dan tidak pernah mengajukan pembangunan lembaga ke pemerintah,” ujar KH Zainal, dikutip dari beritajatim.com, Jumat (17/10/2025).
Meski begitu, KH Zainal menyebut pihaknya tidak menutup pintu bagi pemerintah jika memang merasa perlu hadir dalam proses pembangunan kembali musala yang roboh akibat musibah pada 29 September lalu.
“Jika pemerintah merasa perlu hadir dalam proses ini, sangat kami terima. Misalnya dalam hal site plan atau rancangan konstruksi sesuai standar nasional, tentu kami sambut baik,” ujarnya.
Ia menegaskan, para alumni yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia bahkan hingga luar negeri, telah menyatakan kesiapannya membantu penuh proses pembangunan kembali gedung pesantren tersebut.
“Banyak alumni, baik di dalam maupun luar negeri, yang siap berdonasi dan membantu pembangunan kembali gedung tiga lantai yang roboh,” paparnya.
Alumni Siap Galang Dana Mandiri
KH Zainal menambahkan, semangat gotong royong dan solidaritas antaralumni menjadi kekuatan moral utama dalam memulihkan lembaga pendidikan yang telah berdiri puluhan tahun itu.