Bangkalan – Islam merupakan agama yang menuntun manusia untuk selalu melakukan kebaikan, baik secara fisik maupun secara batiniah. Sedangkan manusia, dalam terminologi Arab, disebut “insan” dari epistemologi “anas” yang berarti akrab atau intim. Artinya, semenjak seseorang lahir ke dunia hingga mati, seseorang diidealkan untuk selalu menjaga harmonis kehidupan yang dibekali dengan kecerdasan dan kepintaran berbeda-beda agar saling memahami.
Modal dasar di atas kadang tidak cukup. Dengan kecerdasan yang dimiliki, seseorang sering menyalahgunakan kepintarannya, seperti, membuat orang lain dirugikan atau kepintarannya digunakan untuk bermaksiat kepada Allah. Bila demikian, maka secepatnya untuk memohon ampunan kepada Allah dengan cara bertobat.
Tobat dalam literatur Islam bermakna kembali. Maksudnya, orang yang bertobat adalah orang yang kembali ke jalan Allah dan meninggalkan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah. Imam Bukhari meriwayatkan hadis Rasulullah, “menyesali kesalahan adalah bentuk tobat.”
Menurut sebagian Ulama Fiqh, tobat adalah menyesali penyelewengan yang telah dilakukan dan meninggalkannya secara langsung serta dengan mantap untuk tidak melakukan kembali.
Secara umum, tobat adalah menyesali kesalahan dengan cara meninggalkannya. Artinya, orang tidak mungkin bertobat dari suatu tindakan yang tetap dilakukan. Tobat merupakan bentuk kesadaran manusia yang berada dalam perilaku buruk.
Pertanyaannya, apakah dengan bertobat akan langsung diampuni oleh Allah?
Mengutip dari Buya Yahya melalui chanel Youtube-nya disebutkan tandanya tobat yang diterima oleh Allah sebagai berikut:
Pertama, orang yang bertobat akanĀ sangat menyesali dosa yang telah dilakukan. Semakin seseorang ingat dosanya, semakin menyesal orang tersebut dan semakin memperbanyak membaca istighfar.
Buya Yahya mencontohkan tobat yang sederhana, “Misal, ketika orang biasa shalat tahajud dan kemudian tidak bangun untuk shalat, orang tersebut sangat menyesali karena tidak bangun untuk shalat tahajud. Begitu pun dengan orang yang melakukan sesuatu yang tercela menurut Allah, ia akan lebih menyesali perbuatannya.”
Kedua, tobat adalah kembali kepada Allah. Artinya, orang yang bertobat akan semakin dekat kepada Allah. Allah akan menggerakkan hatinya untuk selalu beribadah kepada-Nya agar menjauh dari maksiat.
Tips Berhenti Bermaksiat
Berhenti bermaksiat kepada Allah akan sangat sulit dilakukan karena telah menjadi watak. Seorang sufi, Syekh Ibrahim bin Adham memberikan nasihat agar orang berhenti melakukan maksiat.