Hikmah  

Tobat yang Diterima Allah

Madurapers
foto ridwan
Foto Istimewa

Nasihat pertama, bermaksiatlah ketika Allah tidak melihatnya.

Pada umumnya, banyak orang menghindari melakukan maksiat ketika akan dilihat orang lain seperti tetangga dan teman-teman. Orang akan melakukan dosa atau maksiat ketika merasa dirinya tidak dilihat orang lain.

Jika orang tidak bisa bermaksiat karena ada orang yang akan melihatnya, bagaimana mungkin akan bermaksiat sedangkan Allah swt., selalu melihat hambanya baik di bumi maupun di planet lain.

Nasihat kedua, jika ingin melakukan dosa atau bermaksiat, jangan memakan rezeki dari Allah.

Kata Syekh Ibrahim bin Adham, “Jika Engkau terus melakukan dosa atau maksiat, masih pantaskah makan rezeki Allah sementara Engkau masih melanggar perintah-Nya dan melakukan larangan-Nya? Misal, kalau engkau menumpang makan kepada orang lain kemudian mengecewakannya dan Engkau mengetahui perbuatanmu, masihkah Engkau tidak merasa malu menumpang makan kepadanya?”

Nasihat ketiga, jika masih melakukan dosa atau bermaksiat, jangan tinggal di bumi Allah.

“Sederhananya,” menurut Ibrahim bin Adham, “Engkau bertamu di rumah orang dan makan di sana, tetapi Engkau  melecehkan aturan yang ada di rumah, apakah pantas tinggal di rumah orang tersebut? Apakah tidak malu dengan apa yang telah diperbuat? Bumi ini adalah milik Allah. Jika mau bermaksiat, jangan lagi tinggal di buminya.”

Nasihat keempat, jika seseorang ingin melakukan dosa dan bermaksiat, jangan mau bila suatu saat ada malaikat datang ingin mencabut nyawanya.

Sebab, jika tidak bisa menolaknya, bagaimana mungkin akan melakukan dosa dan maksiat sedangkan maut bisa datang kapan saja. Orang yang mati dalam suul khatimah akan berada di neraka Allah.

Tobat kepada Allah dan menjauhi segala larangan dan mematuhi perintah Allah swt., bukan perkara mudah bagi ahli maksiat, tetapi jika ada keinginan untuk bertobat, Allah akan memberikan jalan untuk meraih ridho Allah swt. Selain itu, Allah swt., akan senang pada hambanya yang selalu bertobat. Bertobat bukan hanya sekali tapi dilakukan secara berulang-ulang karena orang yang selalu bertobat akan dicintai Allah, seperti dalam firman-Nya,

“إن الله يحب التوابين”

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang selalu bertobat”