“Jadi kalau dulu hanya nyempit di belakang, sekarang harus di depan dan tentu 15% harus produk UKM,” tegasnya.
Keberhasilan produk UMKM Kota Keris tidak hanya sampai di situ saja, Nyai Efa juga saat ini sedang berbagai usaha untuk meningkatkan pemasaran ke luar Sumenep bahkan ke luar negeri.
“Kami menaikan produk kita untuk ekspor dan alhamdulillah yang sudah minta sampel ini ada yang dari Turki, Dubai, Qatar, dan Arab Saudi,” ungkapnya.
Ditanya soal produk UMKM yang akan diekspor, pihaknya mengaku berupa olahan camilan dan sambal.
Dan untuk tahun anggaran 2022, pelaku usaha tersebut, akan dikursuskan 2 (dua) bahasa asing, yaitu bahasa arab dan bahasa inggris.
“Mungkin program ini hanya ada di Kabupaten Sumenep. Kami bekali mereka agar tidak kebingungan ketika harus ketemu dengan pembeli Eropa ataupun Timur Tengah,” pungkasnya.
