Sampang – Di tengah gemerlapnya ragam kuliner yang menghiasi kehidupan modern, sebuah warisan leluhur tetap anggun berdiri, menawarkan kelezatan tak tergantikan dari sepotong kisah masa lalu. Dhun Adhun, namanya yang bersahaja, mengalun seperti melodi rindu dari jantung Madura, khususnya di Kota Sampang.
Sejatinya, Dhun Adhun bukanlah sekadar hidangan berkuah biasa; ia adalah perpaduan gemilang antara lontong atau ketupat, dengan ragam toping menggoda seperti daging, jagung goreng, toge, dan bahan-bahan pelengkap lainnya.
Namun, misteri sejati dari kuliner tradisional ini terletak pada keunikan setiap sajian. Di setiap penjual, Anda akan menemukan sentuhan khas yang membedakan satu hidangan dengan yang lainnya. Ada yang memperkaya cita rasa dengan kehadiran sayur-sayuran segar seperti labu atau pepaya muda, sementara yang lain memilih menyajikannya tanpa tambahan sayur.
Inilah ciri khas yang membuat kuliner tradisional Dhun Adhun begitu memesona, begitu mencerminkan keragaman budaya dan selera di Pulau Madura, Jawa Timur.
Keunikan kuliner tradisional dari Sampang ini tidak hanya berhenti pada rasa yang memikat, namun juga pada eksklusivitasnya. Meskipun terletak di pulau yang sama, kuliner tradisional ini adalah rahasia tersendiri dari Kota Sampang.
Di kota-kota lain di Madura, seperti Bangkalan, Pamekasan, atau Sumenep, mencari kuliner Dhun Adhun akan seperti mencari harta karun yang tersembunyi dalam labirin kenangan.