Bangkalan – Filsafat adalah salah satu bidang yang seringkali dianggap sulit dipahami oleh banyak orang. Namun, konsep dasar dalam filsafat seringkali memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu konsep yang sering dibahas dalam filsafat adalah dualisme.
Dualisme adalah sebuah pemahaman bahwa dunia terdiri dari dua aspek yang berbeda secara fundamental. Dalam konteks filsafat, dualisme seringkali mengacu pada pemisahan antara dua entitas yang berbeda jenis atau substansi. Salah satu bentuk dualisme yang paling terkenal adalah dualisme antara pikiran dan materi.
Filsafat Dualisme berasal dari pemikiran para filsuf kuno seperti Plato dan Rene Descartes. Mereka berpendapat bahwa ada dua substansi yang mendasari realitas: pikiran atau jiwa, dan materi atau tubuh. Menurut mereka, pikiran dan materi adalah dua entitas yang berbeda dan tidak dapat direduksi satu sama lain.
Pikiran sering dianggap sebagai entitas non-fisik yang mencakup kesadaran, pemikiran, dan kehendak. Di sisi lain, materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan dapat diukur secara fisik. Konsep dualisme ini muncul dari pengamatan bahwa pikiran memiliki sifat yang berbeda dengan materi. Misalnya, pikiran memiliki kemampuan untuk berpikir, merasakan emosi, dan memiliki kesadaran, sementara materi tidak memiliki kemampuan tersebut.
Salah satu contoh yang sering digunakan untuk menjelaskan konsep dualisme ini adalah eksperimen pikiran yang disebut “pikiran pengembara” yang diusulkan oleh Descartes. Dalam eksperimen ini, Descartes membayangkan situasi di mana semua materi di dunia hilang, termasuk tubuhnya sendiri, tetapi pikirannya tetap ada. Dari sini, ia menyimpulkan bahwa pikiran tidak tergantung pada materi dan memiliki eksistensi yang independen.