Opini  

Bahasa Madura: Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Amir Hamzah, dosen STAIS Bangkalan sekaligus pembimbing karya kamus mini bahasa madura bersama mahasiswa program Studi S1 Manajemen Pendidikan Islam STAI Syaichona Cholil Bangkalan
Amir Hamzah, dosen STAIS Bangkalan sekaligus pembimbing karya kamus mini bahasa madura bersama mahasiswa program Studi S1 Manajemen Pendidikan Islam STAI Syaichona Cholil Bangkalan (Dok. Amir Hamzah, 2025). 

Bahasa Madura adalah salah satu bahasa daerah yang masih bertahan dan digunakan oleh masyarakat etnis Madura, baik yang tinggal di Pulau Madura maupun di luar pulau. Dengan jumlah penutur yang signifikan, bahasa ini menjadi bagian penting dari komunikasi sehari-hari dan identitas budaya Madura.

Menurut Sofyan (2014), bahasa Madura menempati posisi keempat sebagai bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia setelah bahasa Jawa, Sunda, dan Melayu. Berdasarkan data Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998) dalam Rusiandi (2015), jumlah penutur bahasa Madura mencapai 2.971.725 jiwa.

Salah satu faktor yang membuat bahasa ini tetap lestari adalah tradisi sastra lisan dan tulisan yang masih berkembang hingga saat ini. Bahkan, pada tahun 1976, sebuah konferensi di Yogyakarta menetapkan bahasa Madura sebagai salah satu bahasa daerah besar di Indonesia.

Bahasa Madura memiliki tiga fungsi utama dalam kehidupan masyarakat. Menurut Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (2014), fungsi tersebut adalah: (1) Sebagai lambang kebanggaan daerah, (2) Sebagai identitas daerah, dan (3) Sebagai sarana komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu, bahasa Madura juga menjadi alat untuk mengekspresikan gagasan, pemikiran, dan perasaan penuturnya.

Penggunaan bahasa Madura tidak terbatas di Pulau Madura saja. Bahasa ini juga digunakan di beberapa pulau di sekitarnya, seperti Pulau Sapudi, Raas, Kambing, dan Kangean. Selain itu, masyarakat di daerah pesisir utara Pulau Jawa, yang dikenal sebagai wilayah Tapal Kuda, juga banyak yang menggunakan bahasa Madura. Penyebaran ini menyebabkan munculnya variasi bahasa Madura, baik dalam bentuk dialek maupun tingkat tutur.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca