Semarang – Perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2024, menurut BPS Jawa Tengah, mengalami pertumbuhan positif dengan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.817.776,96 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp1.157.025,94 miliar.
Meskipun tumbuh positif, laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 4,95 persen pada 2024, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,97 persen pada 2023.
Dari sisi produksi, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,03 persen, menunjukkan meningkatnya aktivitas pariwisata dan konsumsi masyarakat di sektor ini.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami kenaikan tertinggi sebesar 16,38 persen, menandakan meningkatnya peran lembaga non-profit dalam perekonomian.
Secara tahunan (y-on-y), ekonomi Jateng pada Triwulan IV-2024 tumbuh sebesar 4,96 persen, dengan lapangan usaha Jasa Pendidikan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 8,87 persen.
Dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) yang tumbuh 12,10 persen, mencerminkan peningkatan daya saing produk Jawa Tengah di pasar domestik dan internasional.
Jika dibandingkan dengan Triwulan III-2024 (q-to-q), ekonomi Jateng pada Triwulan IV-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 0,48 persen, didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha Jasa Lainnya yang mencapai 7,44 persen.
Pada sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang melonjak drastis sebesar 55,29 persen, menunjukkan adanya peningkatan belanja pemerintah pada akhir tahun.