Denpasar – Inflasi di Provinsi Bali sepanjang 2024, menurut data BPS Bali, menunjukkan pola fluktuatif dengan puncaknya pada April. Indeks Harga Konsumen (IHK) tertinggi tercatat pada Desember sebesar 107,87, sedangkan angka inflasi tertinggi terjadi pada April dengan 4,02 persen.
Pada awal tahun, inflasi Bali berada di angka 2,61 persen dengan IHK sebesar 105,31. Tren inflasi terus meningkat hingga mencapai 3,67 persen pada Maret dengan IHK 106,94.
Bulan April menjadi puncak inflasi dengan lonjakan ke 4,02 persen dan IHK 107,28. Tekanan inflasi mulai mereda pada Mei, turun menjadi 3,54 persen, sementara IHK sedikit melemah ke 107,17.
Tren penurunan berlanjut pada Juni dengan inflasi menyusut ke 2,71 persen dan IHK turun ke 106,58. Juli mencatat inflasi lebih rendah lagi, yakni 2,53 persen, meskipun IHK mengalami sedikit kenaikan ke 106,69.
Pada Agustus, inflasi terus turun ke 2,32 persen dengan IHK 106,80. September menunjukkan sedikit kenaikan inflasi ke 2,67 persen, diikuti dengan kenaikan IHK ke 106,94.
Oktober kembali mencatat penurunan inflasi menjadi 2,51 persen, dengan IHK naik tipis ke 107,01. Tren penurunan ini berlanjut pada November dengan inflasi 2,50 persen dan IHK 107,54.
Menutup tahun, inflasi Desember tercatat sebesar 2,34 persen, menandakan kondisi yang lebih stabil. IHK pada bulan ini mencapai angka tertinggi sepanjang tahun, yakni 107,87.
Secara keseluruhan, inflasi Bali pada 2024 mencapai puncaknya pada April dan berangsur turun hingga akhir tahun. Stabilitas harga terlihat lebih terjaga pada semester kedua dibandingkan awal tahun.