Sampang – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sampang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, mengalami fluktuasi dalam kurun waktu 2021 hingga 2024. Tren ini mencerminkan dinamika pasar tenaga kerja yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Pada 2021, TPT Kabupaten Sampang mencapai 3,45 persen, meningkat 0,10 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi pasca-pandemi belum optimal dalam menciptakan lapangan kerja.
Perbedaan gender terlihat jelas, dengan TPT laki-laki menurun 1,03 persen, sementara TPT perempuan justru meningkat 1,53 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih sulit memasuki pasar kerja formal dibandingkan laki-laki.
Tahun 2022 mencatat penurunan TPT menjadi 3,11 persen. Meskipun menunjukkan perbaikan, tingginya pengangguran di kalangan lulusan SMA (8,46 persen) dan SMP (6,97 persen) mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri.
Lulusan SMK yang seharusnya lebih siap kerja juga mengalami TPT tinggi sebesar 6,70 persen. Hal ini menandakan bahwa pendidikan vokasi belum sepenuhnya efektif dalam menyiapkan tenaga kerja kompetitif.
Pada 2023, TPT turun lebih jauh menjadi 2,72 persen. Perbedaan gender tetap mencolok dengan TPT laki-laki mencapai 3,48 persen dan perempuan hanya 1,71 persen.
Rendahnya TPT perempuan bisa jadi bukan karena meningkatnya kesempatan kerja. Namun, karena perempuan lebih banyak terjebak dalam pekerjaan informal atau sektor domestik yang tidak tercatat dalam statistik tenaga kerja resmi.