Lucius Cornelius Sulla Felix lahir pada tahun 138 SM dari keluarga bangsawan Romawi. Ia tumbuh dengan pendidikan dan pelatihan militer yang membentuknya menjadi sosok ambisius.
Sulla meniti karier militernya dengan cepat dan mencetak prestasi di berbagai pertempuran. Kepiawaiannya dalam strategi menarik perhatian kalangan elit politik Romawi.
Sebagai seorang bangsawan, Sulla percaya dirinya berhak memimpin dan menentukan arah politik Romawi. Pandangannya tentang kekuasaan menonjolkan keberanian dan taktik yang tanpa kompromi.
Ambisinya tak terbendung saat konflik politik memuncak di Roma. Ia mengambil alih kekuasaan melalui kekuatan militer dan manuver strategis.
Pada tahun 82 SM, Sulla merebut jabatan diktator setelah memenangkan Perang Saudara Romawi pertama. Ia mengeliminasi lawan politiknya dengan kejam dan sistematis.
Selama masa kekuasaannya, Sulla melakukan reformasi besar dalam sistem politik Romawi. Ia membatasi kekuasaan Senat dan memperkuat posisi bangsawan.
Reformasi Sulla menimbulkan kontroversi di kalangan politisi dan rakyat. Banyak pihak menganggap tindakannya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip republik.
Meski begitu, Sulla berhasil menciptakan struktur kekuasaan yang lebih terpusat. Ia ingin menghindari kekacauan yang disebabkan oleh konflik antar faksi.