Jakarta – Bank Indonesia (BI) dalam laporannya pada Mei 2025 mencatat bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh sebesar 5,2% (yoy) pada April 2025. Angka ini mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 6,1% (yoy).
Pertumbuhan tersebut tetap mencerminkan kondisi likuiditas yang stabil meskipun terjadi tekanan dari sektor fiskal. Uang beredar sempit (M1) mencatat pertumbuhan 6,0% (yoy), sedangkan uang kuasi tumbuh lebih moderat sebesar 2,4% (yoy).
Faktor utama yang memengaruhi perkembangan M2 ialah penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Bank-bank umum meningkatkan penyaluran kredit hingga 8,5% (yoy), menandakan permintaan pembiayaan sektor riil masih kuat.
Sebaliknya, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi tajam hingga 21,0% (yoy), berlipat dibandingkan kontraksi 8,7% (yoy) di bulan sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan pergeseran dalam kebijakan fiskal atau realisasi belanja negara yang lebih rendah.