Jakarta – Fraksi Partai NasDem menyampaikan kritik terhadap arah kebijakan RAPBN 2026 dalam Rapat Paripurna DPR RI. Mereka, mengutip Parlementaria, menilai strategi ekonomi dan fiskal harus lebih terpadu, adil, dan responsif terhadap tantangan struktural.
NasDem menyambut baik proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,2%–5,8% namun menekankan pentingnya kebijakan yang konsisten dan berbasis kondisi nyata. Mereka menyoroti lemahnya daya beli masyarakat dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih rendah.
“Kebijakan ekonomi makro harus adaptif dan responsif terhadap tekanan global dan domestik. Strategi yang memperkuat daya tahan rumah tangga serta menciptakan lebih banyak kesempatan kerja sangat mendesak,” tegas Fraksi Partai NasDem.
Fraksi mendorong agar belanja negara fokus pada sektor produktif dan langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Ketimpangan alokasi anggaran pendidikan tinggi dinilai perlu segera dibenahi oleh pemerintah.
“Pemerintah harus menyelaraskan sistem pendidikan tinggi agar tidak memperlebar kesenjangan sosial,” ujar juru bicara Fraksi. Hal ini dinilai krusial untuk mendorong pemerataan akses pendidikan berkualitas.
Target inflasi 1,5%–3,5% dianggap terlalu rendah oleh Fraksi NasDem dan bisa menekan insentif produksi. Mereka meminta pemerintah memperbaiki skema subsidi agar lebih tepat sasaran dan berbasis data NIK serta DTKS.
