Seoul – Pihak berwenang Korea Selatan menangkap enam warga negara Amerika Serikat (AS) yang mencoba mengirimkan bantuan berupa beras, uang dolar, dan Alkitab ke Korea Utara. Penahanan ini, menurut informasi media Al Jazeera pada Jumat (27/06/2025), berdasarkan informasi dari otoritas dan media setempat.
Para tersangka ditangkap pada Jumat (27/06/2025) pagi saat hendak melepaskan botol-botol plastik ke laut dari Pulau Ganghwa, dekat wilayah perbatasan yang dijaga ketat. Kantor berita Korea Selatan Yonhap menyebut botol-botol itu berisi sekitar 1.300 unit beras, uang tunai, dan Alkitab.
Militer pantai yang menjaga kawasan tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada polisi. Wilayah itu telah ditutup untuk umum sejak November karena statusnya sebagai zona berbahaya.
Pengiriman barang ke Korea Utara dengan botol atau balon oleh aktivis sipil telah lama memicu ketegangan lintas batas. Pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengeluarkan larangan administratif terhadap aktivitas propaganda anti-Pyongyang dari wilayah selatan.
Pada pertengahan Juni 2025, polisi juga menangkap seorang aktivis karena diduga menerbangkan balon dari lokasi yang sama. Penahanan itu memperlihatkan upaya pemerintah untuk menindak tegas kampanye serupa demi menjaga stabilitas kawasan.
Dua petugas kepolisian Korea Selatan mengonfirmasi penahanan enam warga AS kepada kantor berita The Associated Press. Namun mereka menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas atau motif para tersangka.