Sumenep – Kiprah Kabupaten Sumenep di Porprov IX Jatim 2025 di Malang belum begitu cemerlang, dengan catatan 3 emas, 3 perak, dan 6 perunggu dalam klasemen sementara. Total 24 poin membawa Sumenep berada di peringkat ke-30 dari seluruh peserta kabupaten/kota di Jawa Timur, Selasa (01/07/2025).
Para atlet menunjukkan semangat tinggi, meski posisi klasemen Sumenep masih berada di urutan bawah dibanding kabupaten Madura lainnya. Kabupaten Bangkalan jauh lebih dominan dengan koleksi 14 emas, 21 perak, dan 12 perunggu serta perolehan 110 poin.
Perbedaan antara Bangkalan dan Sumenep begitu mencolok: selisih 11 emas dan 86 poin, atau sekitar 358% lebih tinggi dari Sumenep. Di sisi perak, Bangkalan unggul 18 medali, mempertegas dominasinya di arena kompetisi regional tersebut.
Bangkalan juga menjadi satu-satunya wakil Madura yang menembus 10 besar di peringkat keseluruhan. Sumenep, di sisi lain, tertinggal cukup jauh bahkan dari Pamekasan dan Sampang yang secara tradisi juga memiliki tantangan pembinaan atlet.
Pamekasan mengoleksi 5 emas, 6 perak, dan 11 perunggu, unggul dari Sumenep dengan total 43 poin atau selisih 19 poin lebih banyak. Ini setara dengan keunggulan sekitar 79% dalam poin akumulasi Porprov 2025.
Sampang pun masih lebih unggul dari Sumenep, meski tipis. Dengan 3 emas, 3 perak, dan 8 perunggu, Sampang mencetak 26 poin—selisih 2 poin atau sekitar 8% lebih tinggi dari Sumenep.
Menariknya, Sumenep dan Sampang sama-sama meraih 3 emas dan 3 perak, namun jumlah perunggu yang lebih banyak menjadikan Sampang lebih unggul dalam total poin. Efektivitas di cabang olahraga tampaknya memberi dampak besar bagi hasil akhir kompetisi.
Kinerja Sumenep dalam hal produktivitas medali masih perlu peningkatan signifikan, terutama dibandingkan kabupaten lain di Madura. Ketimpangan hampir lima kali lipat dengan Bangkalan jadi alarm serius untuk pembinaan olahraga ke depan.
Porprov IX Jatim 2025 menegaskan bahwa distribusi kekuatan olahraga di Madura masih belum merata. Bangkalan terus menunjukkan kekuatan infrastruktur dan pembinaan atlet yang lebih solid dibandingkan kabupaten lainnya.
Jika Kabupaten Sumenep ingin bersaing lebih kompetitif di Porprov berikutnya, perlu terobosan dalam sistem pelatihan, pembibitan atlet, dan dukungan anggaran yang lebih konsisten. Persaingan regional sudah semakin ketat, dan Sumenep tak bisa hanya mengandalkan semangat.