Santri Al-Khoziny Jadi Korban Runtuhan, Keluarga: Tidak Ada Niat Menuntut, Ini Musibah

Admin
Keluarga korban reruntuhan mushala Al-Khoziny, Abd Rohim, terlihat pasrah saat menerima dokumen penyerahan jenazah putranya
Keluarga korban reruntuhan mushala Al-Khoziny, Abd Rohim, terlihat pasrah saat menerima dokumen penyerahan jenazah putranya, (Foto: Istimewa).

Sidoarjo – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Muhammad Azka Ibadurrahman (13), santri Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang menjadi korban tragedi runtuhnya mushala pada Senin (29/09/2025). Namun, di balik kesedihan itu, ayahanda almarhum, Abd Rohim (47), menyampaikan keikhlasan yang menyentuh hati.

Setelah hampir sepekan menanti kepastian kabar, jenazah Azka akhirnya ditemukan dan berhasil diidentifikasi pada Sabtu (4/10/2025) di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

“Alhamdulillah, sudah ketemu. Rasa capek menunggu itu langsung hilang. Jam 11 malam saya dapat kabar dari RS Bhayangkara. Saya langsung ke sana bersama keluarga,” tutur Rohim dengan suara lirih.

Menurut Rohim, proses identifikasi berjalan lancar dengan pencocokan DNA. Pemulasaraan dan shalat jenazah dibantu oleh PCNU, sebelum jenazah diberangkatkan ke Madura pada dini hari untuk dimakamkan.

Keikhlasan Keluarga Korban

Meski kehilangan putra tercinta, Rohim menegaskan tidak ada niat untuk menuntut pihak pesantren.

“Tidak ada pikiran seperti itu. Bahkan kalau saya punya rezeki lebih, saya ingin menyumbang ke pondok. Kasihan kiai-nya, karena ini musibah. InsyaAllah kami sudah ikhlas,” ucapnya.

Rohim juga menegaskan bahwa pembangunan gedung baru yang ambruk murni dari sumbangan para alumni, tanpa ada tarikan dari wali santri.

“Kami cuma bayar SPP saja. Tidak pernah ada tarikan untuk pembangunan,” jelasnya.