Bangkalan – Perselingkuhan adalah penyebab utama perceraian, perpisahan, kekerasan, kesehatan mental yang buruk, depresi, dan kecemasan, Senin (6/2/2023).
Meski efeknya buruk, tapi mengapa ada sebagian orang melakukan perselingkuhan? Bagi pasangan tak romantis itu adalah hal yang wajar, tapi sebaliknya bagaimana jika itu terjadi pada pasangan yang romantis? Itu luar biasa.
Faktanya, perselingkuhan juga terjadi pada pasangan yang tadinya romantis. Bukan waktu yang mengurusnya, tapi ada motif yang menggerakkannya.
Pawlowski, mengutip studi Selterman dkk (2019) menjelaskan hal itu. Menurut studi ini ada beberapa motif orang berselingkuh dengan orang di luar pasangannya.
Motif itu diantaranya; (1) kurangnya cinta, (2) hasrat seksual, (3) diabaikan (4) situasi, (5) variasi, (6) komitmen yang rendah, (7) penghargaan, dan (8) kemarahan.
Kurangnya cinta dengan pasangannya dan hubungan yang membosankan memicu orang bisa jatuh cinta dengan orang lain.
Tidak puas dengan hubungan seks dengan pasangan mendorong orang mencari alternatif menyalurkan hasrat seksnya dengan orang lain.
Pasangan tidak cukup memperhatikan atau tidak menghabiskan cukup waktu menyebabkan orang merasa diabaikan, sehingga mendorongnya berselingkuh.
Situasi, seperti liburan, pesta, dan umur tertentu mendorong orang berselingkuh. Motifnya pengalaman dan variasi seks.
Variasi seks dengan orang lain, baik karena bosan dengan pasangan atau karena seks dengan pasangan tidak menggairahkan, mendorong orang berselingkuh dengan orang lain.
Komitmen cinta yang rendah terhadap pasangannya mendorong orang berselingkuh dengan orang lain. Gonta-ganti pasangan merupakan implentasinya dari hal tersebut.