Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin, menyebut pihaknya tengah menyiapkan sistem informasi real-time rumah sakit yang menyediakan layanan cuci darah, agar pasien bisa lebih mudah mengetahui ketersediaan layanan.
Ketua AJP, Khairul Umam, menekankan bahwa dialog ini lahir dari keresahan keluarga pasien gagal ginjal yang kerap kali mendapat pelayanan tidak maksimal.
“Lewat dialog ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi pasien gagal ginjal. Sudah lima pasien dilaporkan meninggal, dan 23 lainnya terpaksa dirujuk keluar Pamekasan karena keterbatasan layanan,” ungkap Khairul.
Ia berharap hasil dialog ini bisa mendorong perbaikan sistem layanan kesehatan, mengurangi beban ekonomi pasien, dan memastikan setiap warga mendapatkan hak atas pengobatan yang layak.