Budaya  

Akhir Zaman: Perspektif Agama-agama di Dunia

Gambar abstrak yang mengilustrasikan keadaan di dunia di akhir zaman
Gambar abstrak yang mengilustrasikan keadaan di dunia di akhir zaman (Dok. Madurapers, 2024).

Rabi Jonathan Sacks pernah mengatakan bahwa akhir zaman dalam Yahudi bukanlah ancaman melainkan janji akan tatanan dunia yang lebih baik. Fokusnya adalah pada peran manusia dalam menciptakan dunia yang lebih damai, berkeadilan, dan berlandaskan cinta kasih.

Walaupun setiap agama memiliki narasi yang berbeda, ada beberapa kesamaan mencolok dalam pandangannya tentang akhir zaman: pertama, transformasi spiritual: semua agama menekankan pentingnya persiapan spiritual.

Kedua, keadilan Ilahi: akhir zaman sering dikaitkan dengan penghakiman atas perbuatan manusia. Ketiga, tanda-tanda akhir zaman: ada gambaran tentang tanda-tanda kecil maupun besar yang mendahului akhir zaman.

Namun, perbedaan juga terlihat dalam detail narasi, seperti tokoh-tokoh eskatologis (Dajjal, Kalki, Mesias), cara penghancuran dunia, dan konsep kehidupan setelah kiamat.

Di tengah perubahan dunia yang cepat, konsep akhir zaman menjadi bahan refleksi penting. Perang, bencana alam, dan perubahan iklim sering diasosiasikan dengan tanda-tanda akhir zaman. Pemuka agama modern, seperti Paus Fransiskus dan Dalai Lama, sering menggunakan tema ini untuk mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian, keadilan sosial, dan lingkungan.

Dalam perspektif psikologi, keyakinan tentang akhir zaman juga memengaruhi perilaku manusia. Beberapa orang menjadi lebih religius, sementara yang lain merasa cemas atau takut. Oleh karena itu, penting untuk memahami akhir zaman sebagai peluang untuk introspeksi, bukan hanya ancaman atau ketakutan.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca