Ancaman Gelombang Pengangguran bagi Masyarakat Indonesia Tahun 2023

Penulis
Kredit foto: Penulis

Melihat dari data di atas sangat jelas angka penganggurannya sangat tinggi. Saya khawatir hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2023 mengingat Indonesia sedang mengalami masa Bonus Demografi dimana angka usia kerjanya sangat tinggi.

Bonus demografi sebenaranya dapat menjadi peluang yang sangat besar bagi Indonesia karena dapat mendorong produktifitas masyarakat, namun sepertinnya pemerintah Indonesia masih belum berhasil memanfaatkan peluang ini, buktinya masih banyak pengangguran di Indonesia.

Deputi bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan (IPSK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tri Nuke Pudjiastuti sempat menyampaikan “Meskipun data menunjukkan 70% dari total jumlah penduduk Indonesia berada pada usia Angkatan kerja namun kualitas masih rendah sehingga berdampak pada pasat tenaga kerja Indonesia”.

Menurut saya pemerintah harus berani mengambil keputusan dan tindakan yang besar terkait hal ini, pemerintah jangan hanya berfokus pada ketersediaan lapangan kerja saja, namun pemerintah juga harus berfokus pada kualitas SDM-nya.

Di Indonesia, pendidikan masih dianggap tidak penting hal ini juga perlu dituntaskan, perbanyak sosialisasi kepada masyarakat bahwa pendidikan itu penting karena zaman yang semakin maju dan persaingan yang semakin ketat.

Memiliki kemampuan hard skill saja tidak cukup, kita juga harus meningkatkan kemampuan soft skill dan kreatifitas. Bisa kita lihat yang sudah sarjana saja masih kesulitan untuk mendapatakan pekerjaan karena tidak mempunyai soft skill.

Pengangguran sering dianggap terjadi karena lapangan kerja yang tidak tersedia, padahal yang sebenarnya terjadi adalah kualitas SDM-nya yang rendah sehingga banyak perusahaan lebih memilih tenaga kerja asing, meskipun mahal namun kualitas SDM dan etos kerjanya lebih tinggi.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca