Anggaran Riset Nasional Tahun 2023 ini Terendah Sepanjang Sejarah Iptek Nasional

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Oji/nr (Sumber: DPR RI, 2023).

Tidak hanya itu, yang lebih membuat miris menurutnya karena alokasi anggaran BRIN yang tidak seberapa lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan dukungan manajemen dari pada kegiatan riset.

Total anggaran BRIN untuk tahun 2023 sebesar Rp6,5 triliun, sekitar 65 persennya digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan dll.

Sisanya sebesar Rp2,2 triliun atau sebesar 35 persen digunakan untuk kegiatan penelitian.

Dengan keterbatasan itu, alih-alih menghemat anggaran dukungan manajemen, langkah yang diambil Kepala BRIN malah penutupan berbagai pusat riset, penghentian berbagai program strategis, dan pengkompetisian dana riset.

Selain itu juga penggunaan bersama ruang dan kursi staf, sharing alat lab, pemberhentian para honorer ahli, dll. Motifnya dalam rangka menekan biaya operasional riset.

Mulyanto menilai, BRIN bukannya unjuk kinerja berupa munculnya produk inovasi kebanggaan anak bangsa atau tampilnya prestasi para ilmuwan kita di pentas internasional, yang terjadi malah banyak pengurangan program riset.

Ia menduga kondisi tersebut terjadi akibat pemerintah salah urus kelembagaan riset.

Peleburan kelembagaan riset sarat politisasi, kapasitas kepemimpinan rendah, menurut Mulyanto pula, berujung pada kondisi BRIN yang amburadul.

Eksperimentasi kelembagaan riset seperti ini, katanya, berbahaya dan bisa memakan banyak korban.

“Peleburan kelembagaan Iptek ini gagal. Konsolidasi lebih dari dua tahun tidak membuahkan hasil. Sebaiknya kita kembalikan kelembagaan riset dan inovasi seperti sedia kala,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca