Belanja Negara tercatat sebesar Rp348,1 triliun atau 9,6% dari total pagu anggaran. Dari jumlah tersebut, Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp211,5 triliun, terdiri dari Belanja Kementerian/Lembaga Rp83,6 triliun dan Belanja Non-K/L Rp127,9 triliun.
Transfer ke Daerah menunjukkan realisasi cukup tinggi sebesar Rp136,6 triliun atau 14,9% dari target. Dengan pencapaian ini, pemerintah menegaskan bahwa alokasi belanja masih sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Keseimbangan Primer berada dalam kondisi surplus sebesar Rp48,1 triliun, sementara defisit APBN mencapai Rp31,2 triliun atau 0,13% dari PDB. “Saya ingatkan kembali kolom sebelahnya APBN didesain dengan defisit Rp616,2 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Ia menegaskan bahwa defisit tersebut masih dalam batas aman sesuai dengan desain APBN yang menetapkan batas maksimal 2,53% dari PDB. Dengan demikian, APBN tetap dalam kendali yang baik di tengah tantangan ekonomi global.