Pemikiran Spinoza sangat revolusioner pada masanya. Ia menolak dualisme Descartes yang membagi dunia menjadi substansi pikiran dan substansi materi.
Sebagai gantinya, Spinoza menawarkan pandangan monistis bahwa hanya ada satu substansi, yaitu Tuhan atau alam. Pandangan ini memengaruhi perkembangan filsafat modern.
Dalam etika, Spinoza menekankan pentingnya memahami tatanan alam. Ia percaya bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai dengan hidup selaras dengan alam.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan akal untuk mengatasi emosi destruktif. Dengan cara ini, manusia dapat mencapai kebebasan sejati.
Pemikirannya berpengaruh pada banyak filsuf dan ilmuwan setelahnya. Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Nietzsche, dan Albert Einstein mengagumi gagasannya.
Gagasan Spinoza tentang determinisme dan kesatuan alam juga memberikan kontribusi besar pada ilmu pengetahuan dan filsafat kontemporer. Warisan pemikirannya tetap relevan hingga kini.
Baruch de Spinoza mengajarkan kebebasan berpikir, keberanian intelektual, dan harmoni alam semesta. Meski hidupnya singkat, pemikirannya terus menginspirasi generasi berikutnya.