Namun, menurutnya, sistem klaster atau kelompok binaan dengan kepastian pasar akan lebih efektif dalam mendorong produktivitas dan stabilitas usaha.
“Kalau per kelompok itu lebih kuat. Tapi perorangan juga tetap bisa kami fasilitasi, asalkan punya akses pasar yang jelas. Kami bantu dari sisi pembiayaan,” tegasnya.
Kabupaten Sumenep sendiri dikenal memiliki potensi besar dalam pengembangan rumput laut, terutama di wilayah kepulauan. Namun, keterbatasan dukungan anggaran daerah membuat sektor ini belum berkembang secara optimal.
Karena itu, sinergi antar-lembaga menjadi faktor penting dalam memperkuat rantai ekonomi kelautan dan perikanan.
“Kami pernah berkolaborasi dengan Dinas Perikanan lewat program penguatan modal. Kalau ada sinergi lagi, kami sangat siap,” tandasnya.