Capaian Pamekasan dalam Porprov VI–IX Jatim 2019–2025: dari Penguasa Madura ke Bayang-bayang Bangkalan

Madurapers
Pamekasan melemah performanya di Porprov Jatim. Setelah berada di peringkat 14 Jatim dan 1 di Madura pada Porprov VI Jatim 2019, melorot ke posisi 25 Jatim dan 2 Madura pada Porprov IX Jatim 2025.
Kabupaten Pamekasan melemah performanya di Porprov Jatim. Setelah berada di peringkat 14 Jatim dan 1 di Madura pada Porprov VI Jatim 2019, melorot ke posisi 25 Jatim dan 2 Madura pada Porprov IX Jatim 2025. (Foto: Madurapers, 2025)

Sebaliknya, meski sempat mencetak 23 emas dan 91 poin di Porprov VIII Jatim 2023, performa Pamekasan tak stabil. Di Porprov IX Jatim 2025, perolehan emasnya merosot 47,83% dan poin turun jadi 87—angka yang jauh dari cukup untuk bersaing dengan Bangkalan.

Ranking Pamekasan di Jatim menurun drastis: dari posisi 14 pada Porprov VI Jatim 2019 ke 25 pada Porprov IX Jatim 2025—turun 11 tingkat atau 78,57%. Medali bertambah, tetapi kualitas perolehan justru melemah.

Jika dibandingkan, peningkatan total medali Pamekasan dari Porprov VI Jatim 2019 ke Porprov IX 2025 adalah 28,12%, sedangkan Bangkalan melesat 2.833% dari hanya 3 medali menjadi 88. Ini menunjukkan ketimpangan prestasi yang mencolok.

Pamekasan gagal menjaga konsistensi meskipun tetap berkontribusi besar bagi Madura. Posisi dua di Madura selama Porprov VII-IX Jatim 2022-2025 berturut-turut menjadi bukti bahwa Pamekasan tak lagi jadi kekuatan utama di Madura.

Sampang sempat mencuri panggung di Porprov VIII Jatim 2023 dengan 20 emas dan ranking 17, tapi kembali melemah di Porprov IX Jatim 2025. Sumenep justru stagnan tanpa kemajuan berarti, masih berada di dasar klasemen Madura.

Porprov VI–IX Jatim 2019–2025 memperlihatkan dinamika tajam: Kabuoaten Pamekasan memudar, Bangkalan mengilap, Sampang tak konsisten, dan Sumenep jalan di tempat. Kini, raja panggung utama olahraga di Madura bukan lagi milik Pamekasan.