Dalam bidang astronomi, Ptolemaeus memperkenalkan konsep epikikel dan deferent. Teori ini digunakan untuk menjelaskan gerakan planet yang tampak tidak beraturan.
Epikikel adalah lintasan melingkar kecil yang ditambahkan ke orbit planet. Konsep ini dibuat untuk menjelaskan gerakan mundur atau retrograde planet di langit.
Meskipun model geosentris akhirnya tergantikan oleh model heliosentris Copernicus, teori Ptolemaeus tetap memainkan peran penting. Pemikirannya menjadi pijakan dalam studi astronomi selama lebih dari seribu tahun.
Pengaruhnya dalam perkembangan ilmu astronomi tidak bisa diabaikan. Modelnya memberikan dasar bagi pengamatan dan perhitungan astronomi hingga era modern.
Tidak hanya dalam astronomi, gagasannya dalam geografi juga membantu memahami dunia. Metode yang ia gunakan menjadi standar dalam pembuatan peta selama berabad-abad.
Sistem pemetaan yang ia kembangkan memberikan cara baru dalam memahami letak geografis suatu wilayah. Akibatnya, eksplorasi dan navigasi menjadi lebih akurat.
Berbagai peradaban mengadopsi gagasan-gagasannya, termasuk dunia Islam dan Eropa. Ilmuwan Muslim menerjemahkan dan mengembangkan karyanya untuk keperluan navigasi dan pemetaan.
Pada masa Renaisans, pemikirannya kembali menjadi pusat perhatian. Para kartografer dan astronom Eropa menggunakan metodenya sebagai acuan dalam penelitian mereka.
Meskipun banyak konsepnya kemudian diperbaiki, perannya dalam sejarah ilmu pengetahuan tetap sangat besar. Ptolemaeus dianggap sebagai salah satu pionir dalam ilmu astronomi dan geografi.
Tanpa Almagest dan Geographia, perkembangan ilmu pengetahuan bisa jadi berbeda. Kedua buku ini menjadi tonggak penting dalam sejarah peradaban manusia.