Penerapan Coretax juga menuntut kesiapan infrastruktur teknologi informasi di berbagai sektor. Pemerintah perlu memastikan bahwa sistem ini memiliki keandalan tinggi agar tidak menghambat aktivitas ekonomi yang bergantung pada kepastian administrasi perpajakan.
Pembaruan sistem perpajakan melalui Coretax selaras dengan reformasi perpajakan berbasis lima pilar utama. Pilar teknologi informasi dan basis data menjadi fokus utama dalam memastikan keberhasilan sistem administrasi perpajakan modern.
Transparansi dan efisiensi menjadi tujuan utama dari implementasi Coretax dalam ekosistem perpajakan Indonesia. Dengan pengelolaan data yang lebih terintegrasi, pemerintah berharap dapat meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).
Keberhasilan Coretax bergantung pada kesiapan infrastruktur dan penerimaan wajib pajak terhadap sistem ini. Evaluasi berkelanjutan dan respons cepat terhadap kendala teknis menjadi faktor krusial dalam mencapai reformasi perpajakan yang efektif dan berkelanjutan.