“Tidak boleh melakukan aksi demonstrasi saat kunjungan presiden,” kata salah satu petugas berkaos abu-abu pada video tersebut.
Korlap Aksi Choirul Anam mengungkapkan, selain atribut demo dirampas oleh petugas, handphone genggam milik pendemo diambil paksa sebab mencoba melakukan live streaming di platform media sosial.
Gambar berikut video tersebut diakui Korlap Aksi Choirul Anam sudah di hapus oleh petugas. Dia menilai, jika hal tersebut telah mencederai demokrasi penyampaian aspirasi rakyat.
“Sempat terjadi cekcok dan kontak fisik antara kami dengan petugas. Padahal kami hanya ingin menyampaikan aspirasi,” kata Korlap Aksi Choirul Anam menerangkan.
Dia menyebutkan, beberapa tuntutan yang dibawa dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Sumenep diantaranya tolak kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng dan harga yang merangkak naik.
“Tuntutan kami masih sama seperti demo 11 April kemarin dan menjadi isu nasional soal kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng,” tandasnya.