Surabaya – Matahari bersinar terik di atas langit Surabaya, membakar aspal dan bangunan di sepanjang jalan. Namun, panas itu tak menyurutkan langkah puluhan aktivis dari berbagai LSM dan Ormas yang tergabung dalam Jaringan Anti Rasuah Jawa Timur.
Mereka (para aktivis Jaringan Anti Rasuah Jawa Timur, red.) berkumpul di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, membawa tuntutan yang menggelegar: usut tuntas dugaan korupsi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp12 miliar di Sampang!
Pukul 10.00 WIB, orasi pertama menggema. Seorang aktivis berdiri di atas mobil komando, mikrofon digenggam erat, suaranya lantang memecah udara yang panas.
“Segera tetapkan tersangka! Jangan biarkan kasus ini berlarut-larut!,” serunya.
Gelombang suara dari peserta aksi menyambut teriakan itu. Dengan semangat menyala, mereka mengepalkan tangan ke udara, meneriakkan yel-yel perlawanan terhadap korupsi.
Di tengah hiruk-pikuk aksi, barisan polisi berdiri rapat, membentuk barikade pengamanan. Beberapa petugas mencatat, merekam, mengamati jalannya demonstrasi. Namun, di wajah para demonstran tak tampak sedikit pun rasa gentar. Mereka tetap berorasi, menuntut keadilan.
Salah satu aktivis dari atas mobil komando kembali berteriak, suaranya menggema di antara bangunan megah ibu kota Jawa Timur.
“Kami sudah empat kali mengantar tim Tipidkor Polda Jatim ke lokasi proyek, tapi hingga saat ini belum ada kejelasan! Ada indikasi kerugian negara, tapi kenapa belum ada yang dijadikan tersangka?”
Di antara lautan manusia, spanduk bertuliskan “Seret, Tangkap, Penjarakan, Mafia Proyek Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Sebesar 12 Miliar di Kabupaten Sampang!” berkibar di bawah terik matahari.