Beberapa warga mengaku kecewa dan menilai pekerjaan tersebut terkesan asal-asalan.
“Kalau dananya lebih dari seratus juta, harusnya jalannya bagus. Tapi ini malah tipis, lebarnya kurang, dan terkesan tambal sulam,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Proyek yang dijadwalkan selesai dalam waktu tiga bulan itu justru menimbulkan kecurigaan publik mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Warga mendesak adanya audit mendalam dan pengawasan ketat agar dana desa tidak disalahgunakan.
Upaya konfirmasi kepada Pj Kepala Desa Tlagah, Ayyub, hingga kini belum membuahkan hasil. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon, yang bersangkutan tidak merespons.