“Berdasarkan hasil pengamatan saya, itu masih belum ada tambak yang mencemari lingkungan,” ungkap Ernawan dengan tegas.
Bahkan, dirinya meminta kepada masyarakat secara umum, agar memberikan informasi terkait tembak yang mencemari lingkungan sekitar tambak tersebut.
“Ayok sampaikan kepada kami, di mana pencemarannya. Sehingga tidak terkesan seolah ada pencemaran. Padahal tidak bisa seperti itu,” paparnya.
“Saya harus uji laboratorium dulu. Nah hasil uji lab itu menentukan apakah di bawah baku buntu atau sebaliknya melebihi baku buntu,” sambungnya.
Oleh karenanya, Ernawan mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati menjustifikasi tambak cemari lingkungan. Dikerenakan, per 6 (enam) bulan setiap tambak yang berizin menyetorkan sampel untuk diuji lab.
“Ketika ada yang naik, atau melanggar melebihi baku buntu. Saya datangi tambak tersebut,” tandasnya.