Jakarta – Nahdlatul Ulama (NU) masih menjadi Primadona politik dalam setiap hajat Pemilihan umum. terutama figur cawapres. Berdasarkan hasil riset lembaga survai, muncul deretan beberapa nama cawapes dikalangan NU, seperti ketum PKB Muhaimin Iskandar, Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jatim Khofifah, dan putri Gus Dur Yeni Wahid.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Edi Prayitno, cawapres terbaik dikalangan NU adalah Muhaimin Iskandar. Sebab perhari ini, hanya nama ketum PKB ini masih ada dideratan nama cawapres dikalangan NU.
“Mulai hari ini, tidak ada perdebatan lagi cawapres dari NU adalah Gus Imin. sebab, nyaris tak ada cawapres yang dilirik oleh semua Poros politik baik oleh Prabowo atau Ganjar Pranowo, dulu ada Mahfud MD dan Khofifah, tapi sekarang nama-nama itu tenggelam” ujar Edi dalam acara Talk Show di DPP PKB Jakarta selasa, (1/8/2023)
Lebih lanjut pengamat politik asal Sumenep Madura itu mengatakan, bahwa dari semua partai Islam, PKB adalah Partai Paling hijau atau mewakili NU dan selalu digoda partai lain termasuk PDIP.
“Siapa yang ingin maju di 2024, warna dan corak kehijauan hanya ada di PKB. PPP memang partai islam, tetapi tidak terlampau hijau. wajar kalau PDIP menggoda iman politik PKB untuk pindah haluan” ujar Adi.
sekedar informasi, sebelumnya PKB sudah menjajaki koalisi dengan Partai Gerindra selama 11 bulan. menurut Dosen FISIP UIN Jakarta tersebut, melihat glagat godaan PDIP ke PKB seharusnya menjadi bahan pertimbangan Probowo untuk segera menjadikan Gus Muhaimin sebagai Cawapresnya.
“Meliahat loyalitas ini, tak ada alasan untuk Prabowo Subianto untuk tidak segera mengumumkan Gus Muhaimin sebagai wakil, selain itu tanpa PKB Ambang batas Koalisi tidak dapet terpenuhi” Tutur Adi.