Jakarta – Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam, mengkritik petinggi PT Pertamina karena tidak membahas kasus Pertamax oplosan dalam rapat dengar pendapat (RDP). Rapat tersebut digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/03/2025).
Mufti menegaskan bahwa Komisi VI telah menunggu pembahasan ini selama berminggu-minggu. Namun, dalam pemaparan Pertamina, tidak ada satu pun penjelasan mengenai perkembangan kasus tersebut.
“Pada RDP kali ini, jujur saja, Pak, kami sedikit kecewa. Kami tunggu-tunggu dari tadi paparan soal ter-update Pertamax oplosan, tapi tidak ada sebait kata pun yang menjelaskan di kesempatan ini,” ujar Mufti, kutip Parlementaria, Selasa (11/03/2025).
Ia menambahkan bahwa masyarakat sangat marah terhadap Pertamina di bulan suci Ramadhan ini. Menurutnya, rakyat merasa ditipu selama bertahun-tahun oleh perusahaan pelat merah tersebut.
“Innalilahi wa innailaihi rajiun, Pak, di tengah bulan suci Ramadhan, hari ini seluruh rakyat marah, Pak. Marah besar,” kata Mufti. Ia menyebut rakyat merasa dikhianati oleh Pertamina.
Mufti mengingatkan bahwa DPR sudah mempertanyakan kualitas BBM Pertamina sejak Desember 2024. Ia menilai kekhawatiran DPR saat itu kini menjadi kenyataan yang merugikan negara.