Surabaya – Ekspor Jawa Timur (Jatim) periode Januari-April 2025, BPS Jatim mencatat tumbuh sebesar 2,27 persen menjadi US$8,31 miliar. Peningkatan ini mencerminkan stabilitas kinerja perdagangan luar negeri di tengah dinamika ekonomi global, Kamis (05/06/2026).
Nilai ekspor Jatim nonmigas menyumbang US$8,10 miliar atau naik 3,65 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini menegaskan pentingnya sektor industri pengolahan dalam mendongkrak ekspor daerah.
Pada April 2025 saja, nilai ekspor mencapai US$2,18 miliar, melonjak 19,68 persen dibandingkan April 2024. Ekspor nonmigas pada bulan yang sama juga tumbuh signifikan sebesar 21,53 persen.
Kakao dan olahannya mencatatkan pertumbuhan ekspor tertinggi sebesar 70,21 persen atau setara US$119,15 juta. Komoditas ini menunjukkan potensi besar sebagai andalan ekspor baru bagi Jawa Timur.
Sebaliknya, perhiasan dan permata mengalami penurunan ekspor terbesar, menyusut US$788,68 juta atau turun 40,27 persen. Penurunan ini menjadi sinyal peringatan bagi pelaku industri perhiasan di wilayah tersebut.
Sektor industri pengolahan masih menjadi tulang punggung ekspor nonmigas dengan kontribusi US$7,65 miliar. Kinerja ini meningkat tipis 2,11 persen, namun tetap menunjukkan tren positif.
Ekspor hasil pertanian tumbuh signifikan sebesar 46,57 persen, menandai pergeseran kontribusi dari sektor primer. Kenaikan ini menunjukkan upaya diversifikasi sektor ekspor mulai membuahkan hasil.
Sebaliknya, ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya merosot tajam hingga 40,81 persen. Penurunan ini mencerminkan tantangan struktural pada sektor ekstraktif.